Gambar : Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) menyerahkan Piagam Penghargaan Kepada Dra. Euis Sulastri, M.Pd.
(Kepala SMPN 7 Kota Cirebon)
SMP NEGERI 7 KOTA CIREBON RAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA NASIONAL TAHUN 2023
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada 17 Oktober 2023 memberikan penghargaan Sekolah Adiwiyata kepada 551 Sekolah yang telah berhasil dan konsisten melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah.
Penghargaan Adiwiyata Mandiri sebanyak 134 Sekolah dan Penghargaan Adiwiyata Nasional sebanyak 417 Sekolah itu diserahkan secara langsung oleh Menteri LHK Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc. yang didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah-Kemendikbudristek, Dr. Praptono, M.Ed. dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM-KLHK, Drs. Ade Palguna Ruteka yang bertempat di Auditorium Dr. Ir. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Dari sekian banyak sekolah tersebut, satu-satunya sekolah yang berasal dari Kota Cirebon, yaitu SMP Negeri 7 Kota Cirebon turut menerima Penghargaan Adiwiyata Nasional yang diterima oleh Drs. Euis Sulastri, M.Pd sebagai kepala sekolah.
Menurut data yang bersumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, penerimaan Penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2023 ini telah menambah daftar sekolah peraih Adiwiyata Nasional menjadi 11 sekolah yang diperoleh selama 6 tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2010 (1 sekolah), 2012 (1 sekolah), 2013 (4 sekolah), 2015 (2 sekolah), 2022 (2 sekolah) dan 2023 (1 sekolah).
Dalam sambutan dan arahannya, Menteri Siti menyampaikan bahwa
“Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya, juga pada daerah setempat sehingga bisa didapatkan lingkungan pemukiman yang baik dan sehat.”
Lebih lanjut, Menteri Siti mengatakan Gerakan PBLHS juga dapat memberi kontribusi mulai dari penghematan energi, pengurangan dan pemilahan sampah di sekolah, yang diharapkan akan meluas ke rumah/keluarga masing-masing dan sekitarnya. Kontribusi lainnya yaitu dengan penanaman dan pemeliharaan pohon dan mengelola limbah di sekolah, serta rain water harvesting (pemanenan air hujan) yang merupakan bagian dari konservasi air.
“Arahan Yth Bapak Presiden Joko Widodo agar kita semua juga untuk terus melakukan rehabilitasi hutan dan lahan, untuk tujuan dapat mengurangi dampak dari bencana alam dan perubahan iklim,” ujar Menteri Siti.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Praptono menyatakan Penghargaan Adiwiyata ini sejalan dengan kebijakan Kemendikbudristek melalui Kurikulum Merdeka yang bercirikan sederhana, fleksibel dan kontekstual.
Kurikulum Merdeka juga mendorong transformasi satuan pendidikan. Salah satu langkahnya yaitu bahwa menjadi tanggung jawab seluruh insan pendidikan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan, dan inklusif.
“Inilah sejatinya yang menjadi roh anugerah Adiwiyata, sehingga apa yang dilakukan KLHK sangat mendukung upaya kebijakan Kemendikbudristek,” katanya.
Dalam laporannya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK Ade Palguna Ruteka menyampaikan jumlah sekolah yang mendapatkan penghargaan tahun ini mengalami peningkatan dari tahun lalu. Sekolah Adiwiyata Nasional meningkat sekitar 36,7 % dan Sekolah Adiwiyata Mandiri naik 42,5 %.
Sebagai rangkaian kegiatan, pada tanggal 16 Oktober dilaksanakan talkshow dengan tema “Peranan Para Pihak dalam Mendukung Pengembangan GPBLHS”. Selain itu, pada tanggal 16 dan 17 Oktober 2023 diselenggarakan pameran dengan peserta sekolah dan mitra, serta coaching clinic untuk mendukung Perilaku Ramah Lingkungan dan bazaar Dharma Wanita BP2SDM.
“Untuk itu kepada semua pihak yang telah bekerjasama sehingga berlangsungnya rangkaian kegiatan Adiwiyata 2023 ini, diucapkan banyak terima kasih,” ungkap Ade.
(Sumber : Biro Humas Kementerian LHK, data DLH Kota Cirebon)
