Fasilitas
HUTAN SEKOLAH SMPN 7 CIREBON
Hutan Sekolah Kami sebagai paru-paru sekolah penghasil oksigen bersih
SMP Negeri 7 Kota Cirebon adalah sekolah yang terletak di tengah lingkungan perumahan penduduk yang sangat padat.Lokasi sekolah yang berada dipinggir jalan utama dengan frekuensi kendaraan berlalu Lalang sangat padat dan rapat membuat sekolah sangat rentan terhadap masalah polusi udara . kondisi tersebut berimbas pada lingkungan sekolah yang kurang sehat dan kurang menunjang dalam ketersediaan oksigen yang cukup dan bersih,padahal suplai oksigen yang cukup dan bersih adalah factor utama penunjang kecerdasan otak dan kekuatan otak untuk mampu berkonsentrasi dalam belajar.Sebagai sekolah yang sangat peduli dengan kemajuan belajar siswa siswinya, kami sadar bahwa salah satu keberhasilan belajar bukan hanya di tentukan oleh kualitas belajar mengajar saja tetapi harus pula di dukung oleh lingkungan belajar yang sehat, bersih, nyaman dan jauh dari polusi. Permasalahan tersebut melahirkan ide besar bahwa sekolah harus cukup memiliki lahan hijau sebagai penyerap polusi dan penghasil oksigen,maka dengan potensi sekolah yg mempunyai luas lahan dikisaran 7230 m2 kami mengambil kurang lebih sebanyak 10% dari lahan yang tersedia untuk dijadikan hutan sekolah.
Kegiatan rehabilitasi membuat hutan sekolah pada tahun 2020 diawali dengan memanfaatkan pohon pohon besar yang telah tumbuh dan ada di lahan sekolah, kemudian kami tambahkan dengan penanaman berbagai macam pohon pohon lainnya untuk melengkapi keberadaan hutan sekolah .dalam proses pembuatannya kami melibatkan seluruh warga sekolah dan bekerja keras untuk bisa mendapatkan pohon pohon besar utk di tanam di area hutan sekolah.Pohon pohon tambahan yang kami tanam selain pohan pohon keras yang berfungsi sebagai peneduh kami juga menanam berbagai pohon produktip penghasil buah buahan.
Saat ini jenis terdapat kurang lebih terdapat 308 pohon telah di tanam di hutan sekolah dengan jenis sbb
1. berbagai jenis pohon Mangga seperti manga gedong gincu, Harum manis, cengkir, lali jiwo dll nya 5 pohon
2. pohon kelengkeng 3
3. Pohon belimbing 1 pohon
4. Pohon jeruk bali,jeruk nipis,jeruk buat dan jeruk purut 3 pohon
5. berbagai jenis Pohon sawo 10 pohon
6. Berbagai Jenis pohon pisang 3 pohon
7. Pohon buah Sukun 2 buah
8. Pohon nangka 2 buah
9. Pohon melati 15 pohon
10. Pohon ketapang 2 pohon
11. pohon Pucuk merah 25 pohon
12. Pohon Bungan Bougenvile 2 pohon
13. Pohon Pepaya 10 pohon
14. Pohon teh tehan 103 pohon
15. Pohon Jambu 7 pohon
16. Philodendrum 63 pohon
17. Kuping Gajah 3 pohon
18. Pohon pete 3 pohon
19. Palem 3 pohon
20. Pohon Kayu putih 2 pohon
21. Jambu Air 1 pohon
Dalam proses pembuatan hutan sekolah di SMP N 7 Kota Cirebon pengadaan pohon pohonan utk di kembangkan di hutan sekolah selain pengadaan nya berasal dari usaha mandiri sekolah juga berasal dari bantuan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Cirebon, dan juga dari partisipasi dukungan masyarakat peduli lingkungan.
Bukti kerja keras kami pada akhir nya membuah prestasi dengan penghargaan:
1. Anugerah gelar Sekolah Indah di Taman Sehati oleh Pemkot Kota Cirebon (2021)
2. Anugerah Gelar sekolah adiwiyata tk propinsi (2021)
3. Anugerah gelar Juara 2 tingkat Nasional lomba Green school Ranking yang di selenggarakan oleh UNNES (2022)
Keberadaan hutan sekolah di sekolah kami ini di sambut dengan sangat antusias dan positip oleh seluruh warga sekolah dan masyarakat karena dengan adanya hutan ini, sekolah memiliki sarana belajar out door yang nyaman, sejuk, dan indah serta memperoleh manfaat ganda sebagai penghasil oksigen yg cukup, bersih, sehat dan bebas polusi.
Diharapkan dengan inovasi pembuatan hutan sekolah ini dapat menjadi terobosan bagi sekolah sekolah lainnya khususnya bagi sekolah sekolah yang ada di kota Cirebon agar Bersama membuat terobosan menciptakan lingkungan belajar yang asri, hijau dan nyaman. Sehingga kedepannya kota Cirebon akan menjadi pelopor dalam upaya peduli lingkungan sekolah yang sehat dan hijau.
Cirebon, 1 Februari 2023
Narasi di buat oleh Dra. Euis Sulastri, M.Pd.
TAMAN EDUKASI
Suatu area atau tempat yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman pendidikan yang interaktif dan menyenangkan. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan pemahaman melalui berbagai kegiatan edukatif yang bersifat praktis dan berbasis pengalaman.
Taman edukasi seringkali dirancang untuk menarik perhatian anak-anak, remaja, atau bahkan orang dewasa dengan menyajikan informasi dan konsep-konsep pembelajaran dalam bentuk yang menarik dan mudah dicerna. Fasilitas di taman edukasi dapat mencakup berbagai macam, seperti area interaktif, instalasi seni, model replika, percobaan sains, dan aktivitas lain yang membangun pengetahuan dan keterampilan.
Melalui pendekatan ini, taman edukasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan minat terhadap berbagai bidang ilmu, budaya, dan lingkungan. Taman edukasi dapat terfokus pada topik tertentu, seperti sains, seni, sejarah alam, atau lingkungan, sesuai dengan kepentingan dan tujuan pendidikan yang diinginkan.
PERPUSTAKAAN SPENTU JUARA
SMP Negeri 7 Cirebon adalah sebuah intitusi Pendidikan dalam pecapaian tujuannya sangat didukung oleh berbagai komponen. Salah satunya adalah perpustakaan, yang dinamakan Perpustakaan Spentu Juara. Yang berdiri pada tahun 1983 dengan memiliki luas 102 m2. Dilengkapi dengan sarana komputer, buku-buku bahan ajar, buku-buku penunjang, buku cerita, novel. Disamping itu, perpustakaan merupakan hal yang mendasar dalam terlaksananya suatu proses Pendidikan unutk mencapai hasil pembelajaran yang baik.
Keberadaan perpustakaan juga perlu didukung oleh berbagai program yang baik agar dapat mencapai tujuan yang direncanakan dan mengacu pada visi misi SMP Negeri 7 Cirebon. Penyusunan program kerja yang baik dan terencana akan merealisasikan suatu pengembangan dan pemeliharaan perpustakaan kedepannya. Hal ini akan mendukung tingkat ketercapaian visi misi SMP Negeri 7 Cirebon.
VISI MISI PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 7 CIREBON
VISI
MAJU BERSAMA MENCERDASKAN PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PUSTAKA
MISI
1. MENDORONG MINAT BACA DAN MENUMBUH KEMBANGKAN BUDAYA MEMBACA PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK.
2. MENCIPTAKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT INFORMASI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.
3. MEMBENTUK PRIBADI PESERTA DIDIK DAN YANG BERBUDI LUHUR DAN CERDAS.
4. MENINGKATKAN SARANA PRASARANA DAN PELAYANAN.
AGENDA KEGIATAN SISWA DI PERPUSTAKAAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada jam istirahat pertama dan kedua dan pada jam-jam kosong.
PENGELOLA PERPUSTAKAAN SPENTU JUARA
- Perpustakaan Spentu Juara dipimpin dan dibina oleh Dra. Euis Sulastri, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 7 Cirebon.
- Syamsurrijal Sapta Saputera, sebagai Kepala Perpustakaan.
- Lestari, S.Pd, sebagai Administrasi Perpustakaan.
- Lisa Herawati, sebagai Pustakawan 1.
- Yadi Supriyadi, S.Kom, sebagai Koordinator IT Perpustakaan.
Laboratorium komputer adalah suatu ruang atau fasilitas khusus yang dirancang untuk keperluan eksperimen, pembelajaran, dan pengembangan dalam bidang komputer dan teknologi informasi. Tujuan utama dari laboratorium komputer adalah memberikan lingkungan yang sesuai untuk kegiatan praktik, pengujian perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), serta eksperimen komputasi yang melibatkan berbagai aspek seperti pemrograman, jaringan komputer, keamanan informasi, dan bidang lainnya.
Beberapa karakteristik umum dari laboratorium komputer meliputi:
Perangkat Keras: Laboratorium ini dilengkapi dengan sejumlah komputer, server, dan perangkat keras lainnya yang diperlukan untuk eksperimen dan pengembangan teknologi.
Perangkat Lunak: Instalasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pemrograman, simulasi, analisis data, dan keperluan komputasi lainnya.
Jaringan: Seringkali terhubung dalam suatu jaringan lokal atau bahkan jaringan yang lebih luas, memungkinkan interaksi antar komputer dan pembelajaran terkait jaringan komputer.
Instruktur dan Peserta: Biasanya ada seorang instruktur atau pengawas yang memandu kegiatan di laboratorium, sementara peserta dapat melakukan eksperimen atau latihan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Keamanan: Untuk melindungi data dan sistem, laboratorium komputer sering kali dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan, seperti akses terbatas, perangkat lunak keamanan, dan tindakan keamanan lainnya.
Laboratorium komputer digunakan dalam berbagai konteks, termasuk di lembaga pendidikan, pusat penelitian, dan perusahaan. Fungsinya sangat penting dalam mendukung pengajaran, penelitian, dan pengembangan teknologi informasi.
LABORATORIUM IPA
SMP NEGERI 7 KOTA CIREBON
Laboratorium IPA SMP Negeri 7 Kota Cirebon memiliki Fasilitas yang Cukup lengkap, penggunaan Laboratorium SMP Negeri 7 Kota Cirebon selain digunaka untuk proses percobaan, pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains (Kimia, Fisika, Biologi).
Selain digunakan untuk pelajaran IPA Laboratorium IPA juga digunakan utuk Proses Pembelajaran Pelajaran lainnya karena memiliki alat White board interaktif yang terhubung dengan internet sehingga bisa digunakan untuk memutar video pembelajaran, laboratorium digital kuiz dll.
Adapun alat alat yang ada di Laboratorium SMP Negereri 7 diantaranya :
White board interaktif, Mikroskop camera, Torso Manusia, KIT Hidrostatik, KIT Mekanika, KIT Optik, KIT Listrik, Mikroskop, Gelas Ukur 250 ml, Erlenmeyer 250 ml, Neraca 4 Lengan, Perangkat Alat Bedah, Papan Bedah, Kancing Genetika, Lup Kaca Pembesar, Termometer -10-100C, Kertas Saring pak isin 100, Keranjag Serangga, Labu Erlemeyer 250 mL, Aquarium, dll. Ada sekitar 245 alat dan bahan yang ada di Laboratorium IPA SMP Negeri 7 Kota Cirebon. Alat-alat tersebut merupakan alat praktikum Kimia, Fisika dan Biologi.
Struktur organisasi Laboratorium IPA SMP Negeri 7 Kota Cirebon
Penanggung jawab : Dra. Euis Sulastri, M.Pd.
Kepala Laboratorium IPA : Ocid Rosid, S.Pd.
Laboran : Gita Erlangga Kurniawan, S.Si, M.M.
Guru IPA : Iing Suryani, S.Pd.
Ocid Rosid, SPd.
Nindya Hapsari, S.Pd.
Dewi Caryanti, S.Pd.
Administrasi Laboratorium IPA SMP Negeri 7 Kota Cirebon meliputi :
- Jenis bahan dan alat yang ada
- Jumlah masing-masing alat dan bahan
- Jumlah persediaan, penambahan dan pengurangan
- Jumlah alat, bahan yang pecah atau hilang
DOKUMENTASI ALAT DI LABORATORIUM SMP NEGERI 7 KOTA CIREBON
1. SMARTBOARD
2. Mikroskop kamera
3. Torso Manusia
4. Neraca Ohaus
5. Gelas ukur
Adapun kegiatan Laboratorium IPA, sebagai berikut :
Kegiatan Praktek dan Percobaan
SEPUTAR UNIT KESEHATAN SEKOLAH SMP NEGERI 7 CIREBON
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya SMPN 7 Cirebon dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemampuan hidup sehat, dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta derajat kesehatan peserta didik. Untuk meningkatkan kemampuan hidup dan derajat kesehatan pada peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan nama tiga program pokok UKS ( TRIAS UKS ) yakni:
- Pendidikan Kesehatan: melalui kegiatan peningkatan pengetahuan secara intrakurikuler, kokurikuluer dan ekstrakurikuler dan pembiasaan PHBS
- Pelayanan Kesehatan: melalui pencegahan penyakit seperti dengan imunisasi dan minum obat cacing
- Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat: dengan melengkapi sarana prasarana PHBS, antara lain air bersih, toilet, tempat cuci tangan, tempat sampah, saluran drainase
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah SMPN 7 Cirebon secara umum adalah untuk meningkatkan kesehatan, mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik yang tercermin dalam kehidupan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan peserta didik mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dalam rangka pertumbuhan manusia Indonesia seutuhnya.
Sedangkan tujuan UKS secara khusus adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup:
- Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan melaksankan prinsip hidup sehat, berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah dan di perguruan agama, rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan.
- Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.
Adapun tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar pengelolahan UKS mulai dari pusat sampai ke daerah dan sekolah/madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah, intensif, berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi :
- Sasaran primer : peserta didik.
- Sasaran sekunder : guru, pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS disetiap jenjang.
- Sasaran tertier : lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk suatu pendidikan luar sekolah dan perguruan agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya.
Sebagai strategi peningkatan mutu pembinaan dan pelaksanaan Trias UKS maka sekolah harus memperhatikan stratifikasi UKS yang terdiri dari minimal, optimal, standar dan paripurna. Sekolah harus memenuhi seluruh indikator (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat dan manajemen UKS/M) pada kelompok stratifikasi UKS. Dengan mereview indikator dalam stratifikasi UKS maka sekolah dapat memiliki rekomendasi perbaikan pelaksanaan Trias UKS dan menyusun perencanaan untuk mencapai indicator yang sudah ditentukan.
Sejalan dengan hal tersebut, maka UKS SMPN 7 Cirebon telah merumuskan Visi dan Misi UKS yaitu :
VISI UKS
“Terwujudnya sekolah yang bersih, sehat dan berwawasan lingkungan yang asri”
MISI UKS
- Menanamkan kebiaasaan siswa dan seluruh warga sekolah berprilaku hidup bersih dan sehat serta berwawasan lingkungan yang asri.
- Mensosialisasikan dan melaksanakan pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat.
- Memberikan pelayanan kesehatan secara optimal
Program Kerja UKS SMP Negeri 7 Cirebon telah disusun sebagai program yang berkesinambungan, yakni dapat berkelanjutan setiap tahunnya berdasarkan pedoman Pelaksanaan UKS dan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar. Keanggotaan tim pelaksana UKS di SMPN 7 Cirebon telah ditetapkan oleh Dra. Euis Sulastri, M.Pd selaku kepala sekolah sekaligus sebagai Ketua Tim Pelaksana UKS yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah sehat diSMPN 7 Cirebon, terdiri dari unsur kelurahan sebagai pembina, Sekretaris dari Tim Guru Pembina UKS yaitu Yeni Prabandari, S.Si, M.Pd dan Liza Rizki Fadilah, S.Pd, serta Anggota baik dari Pengurus Komite Sekolah, Petugas Puskesmas, UPTD dinas pendidikan kecamatan , Pendidik, Peserta didik dan OSIS, serta pemangku kepentingan lain yang relevan sesuai kebutuhan. Sekolah juga telah memasukkan rencana kerja UKS sebagai bagian dari RKAS. Tim Pelaksana UKS diharapkan mampu lebih mengimplementasikan program UKS dengan baik, sehingga sangat membantu pencapaian tujuan akhir dari program ini yaitu meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan. UKS juga memiliki peran yang strategis dalam pencegahan wabah dan penularan penyakit melalui penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Sesuai perkembangan berbagai masalah dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada saat itu, penyusunan Program Kerja UKS SMP Negeri 7 Cirebon tentunya perlu terus disempurnakan dan disesuaikan, dan kami berharap semoga Program Kerja UKS SMP Negeri 7 Cirebon ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Kepala Sekolah dan guru sebagai tim pelaksana UKS.
Beberapa kegiatan pokok yang ada dalam program kerja dan telah dilaksanakan secara rutin oleh UKS SMP Negeri 7 Cirebon dan juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan UPT Puskesmas Perumnas Utara Kota Cirebon serta dilaksanakan melalui TRIAS UKS, antara lain:
- Pendidikan kesehatan meliputi :
- meningkatkan pengetahuan, perilaku, sikap, dan keterampilan untuk hidup bersih dan sehat;
- penanaman dan pembiasaan hidup bersih dan sehat serta daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar; dan
- pembudayaan pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
- Pelaksanaan pelayanan kesehatan antara lain meliputi :
- stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK);
- penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala;
- pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut;
- pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
- pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)/ pertolongan pertama pada penyakit (P3P);
- tes kebugaran jasmani;
- pemberantasan sarang nyamuk (PSN);
- pemberian tablet tambah darah;
- vaksinasi Covid-19 bagi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan
- pemanfaatan halaman sekolah sebagai taman obat keluarga (TOGA)/ apotek hidup;
- penyuluhan kesehatan dan konseling;
- pembinaan dan pengawasan kantin sehat;
- informasi gizi;dan
- rujukan kesehatan ke puskesmas/ rumah sakit.
- Pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi :
- pelaksanaan kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan, kerindangan, dan kekeluargaan (7K);
- pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap rokok, pornografi, narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA), dan kekerasan; dan
- pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah.
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Trias UKS diperlukan beberapa aspek pendukung yaitu : ketenagaan, pendanaan, sarana prasarana, manajemen, serta penelitian dan pengembangan.
Terdapat sarana prasarana dan berbagai macam peralatan kesehatan yang memiliki peran sangat penting guna membantu peserta didik yang mengalami masalah kesehatan saat sedang belajar di sekolah dan juga untuk mendukung program-program yang ada di UKS SMPN 7 Cirebon, yaitu:
1. Meja Periksa, sebagai tempat pemeriksaan kesehatan bagi siswa yang sakit. Lewat meja periksa ini, siswa yang mengalami masalah kesehatan akan diperiksa secara intensif oleh tenaga ahli yang ada di sekolah.
2. Ranjang Istirahat, untuk beristirahat siswa yang sakit. Setelah melalui tahap pemeriksaan di meja periksa, selanjutnya siswa yang sakit biasanya akan disarankan untuk beristirahat sesaat di ranjang istirahat yang disediakan oleh UKS sesuai SOP alur penanganan siswa sakit, sebelum akhirnya kembali ke kelas untuk melanjutkan pembelajaran. UKS memiliki total 9 ranjang istirahat/ bed, terdiri dari 4 bed siswi/putri dan 5 bed siswa/putra.
3. Tandu Lipat, untuk mengangkut siswa yang pingsan saat upacara bendera dan bisa digunakan sewaktu-waktu saat ada kondisi yang darurat dan membutuhkan pertolongan. UKS SMPN 7 Cirebon memiliki 2 buah tandu lipat.
4. Selimut Lurik, yang ada di setiap ranjang istirahat di UKS. Selimut luring memiliki peran yang tak kalah penting dari ranjang istirahat, karena selimut ini juga bisa digunakan oleh siswa yang mengalami masalah kesehatan di sekolah dan harus beristirahat sejenak di ruangan UKS supaya tidak kedinginan. UKS SMPN 7 Cirebon memiliki 6 selimut lurik.
5. Timbangan, yang sangat dibutuhkan oleh siswa yang mengalami masalah kesehatan dalam proses pemeriksaan oleh tenaga ahli yang bertugas. Terdapat dua buah timbangan digital di UKS SMPN 7 Cirebon.
6. Berbagai Macam Obat Ringan, yang membantu pemulihan siswa yang mengalami masalah kesehatan di sekolah. UKS hanya menyediakan obat-obatan untuk penyakit ringan saja.
7. Kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan), yang memiliki peran yang sangat penting layaknya peralatan yang telah disebutkan sebelumnya. Kotak P3K ini cenderung mudah untuk dibawa kemana-mana karena kotak ini diperuntukan untuk keadaan darurat yang menimpa siswa layaknya tandu lipat. Di dalam kotak P3K berisikan berbagai macam obat-obatan untuk kecelakaan. Obat-obatan tersebut seperti obat merah, kasa, perban, alkohol 70%, retinol, gunting, plester, dan sebagainya.
8. Catatan Kesehatan Peserta Didik
Buku ini sangat penting karena berisikan rekam medis dari para siswa yang mengalami masalah kesehatan. Lewat buku ini juga, dapat memudahkan tenaga medis dalam memberikan penanganan kesehatan bagi siswa yang sebelumnya telah diperiksa.
9. Thermometer, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh siswa. Pengukuran suhu tubuh diperlukan dalam tahapan awal proses pemeriksaan kesehatan. Siswa yang mengeluh sakit, biasanya akan diukur suhu tubuhnya terlebih dahulu sebelum ke pemeriksaan berikutnya.
10. Tensimeter, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah siswa yang mengalami masalah kesehatan. Layaknya thermometer, alat ini juga dibutuhkan dalam proses awal pemeriksaan kesehatan siswa yang sakit.
Demikian ulasan seputar Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang ada di SMP Negeri 7 Cirebon, sebagai sekolah Sehat, Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata Tingkat Propinsi, Sekolah NGTS (Nutrition Goes to School), Sekolah Indah di Taman Sehati, Sekolah GSR (Green School Rangking) yang tentunya UKS SMP Negeri 7 Cirebon bisa dikatakan memiliki perlengkapan UKS sekolah yang lengkap dan mampu memfasilitasi warga sekolah, khususnya peserta didik terkait pelaksanaan Trias UKS dan juga memiliki program-program yang harus diselaraskan dengan kondisi dan berbagai predikat yang telah diraih SMPN 7 Cirebon. Hal tersebut karena UKS merupakan salah satu tempat yang sangat penting yang harus ada di sekolah sebagai tempat untuk memberikan pertolongan pertama pada siswa yang sakit. Semoga UKS SMPN 7 Cirebon bisa terus melakukan pembenahan, peningkatan serta perkembangan yang semakin baik dan paripurna, dari tahun ke tahun. Salam Sehat, Salam Cerdas dan Salam Berprestasi. (@YeniPraba)

MEETINGROOM & AULA SMPN 7 CIREBON
SMPN 7 Cirebon memiliki 4 (empat) sarana ruang pertemuan atau disebut dengan meeting room, diantaranya:
- Meeting room utama dengan kapasitas 200 orang.
- Meeting room kecil untuk kapasitas pertemuan kecil kisaran 15 orang.
- Aula Marine Hall, sebagai sarana ruang kegiatan siswa berkapasitas 350 orang.
- Aula Terbuka digunakan sebagai Teras Literasi untuk kegiatan siswa dan karena lokasinya yang menyambung dengan masjid maka selain ruangan ini difungsikan untuk kegiatan belajar ruangan ini juga kerap difungsikan sebagai ruang tambahan sarana ibadah.
MEETING ROOM UTAMA
Meeting room utama memiliki luas meeting room 136,8 m2 dengan fasilitas AC yang sejuk dan nyaman serta dilengkapi dengan TV besar 47” sebagai sarana pembelajaran dikala PJJ (pandemi), disamping itu meetingroom sekarang digunakan untuk penerimaan tamu dari berbagai macam kedinasan.
Untuk rapat berskala besar serta untuk bermacam-macam sosialisasi yang berhubungan dengan pendidikan, ruang meeting room berkapasitas 200 orang.
Gambar : Meeting room utama
MEETING ROOM 2
Adalah tempat pertemuan dengan ruangan yang lebih kecil, dengan fasilitas AC dan TV besar 47” serta meja bundar untuk rapat kecil dengan kapasitas 15 orang.
Gambar : Meetingroom Kecil
KANTIN SEHAT



Kantin sehat sekolah merupakan tempat warga sekolah untuk membeli makanan dan minuman yang sehat, baik makanan utama yang bergizi seimbang ataupun makanan selingan. Makanan sehat dapat menunjang pencapaian dan pertumbuhan peserta didik yang optimal. Terdapat empat pilar yang menyokong terwujudnya kantin sehat sekolah yaitu komitmen dan manajemen sekolah; sumber daya manusia; sarana prasarana; dan mutu pangan. Pembinaan kantin sehat tidak hanya melibatkan para pedagang namun juga peserta didik.
Untuk mewujudkan kantin sehat, SMPN 7 Kota Cirebon telah berupaya melaksanakan sejumlah kegiatan seperti mengadakan penyuluhan higienis sanitasi pangan dan penyuluhan makanan bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan petugas kantin oleh team Puskesmas Perumnas Utara, pemeriksaan gizi makanan/minuman yang dijual kantin oleh team Poltekes Kemenkes Tasikmalaya prodi Gizi dan bekerja sama juga dengan Persagi. Peserta didik pun ikut berperan dalam pengawasan kantin sehat dengan memberdayaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) untuk melakukan kegiatan peningkatan dan pengawasan.
Selain itu sekolah memiliki kebijakan terkait dengan pengelolaan kantin yakni sebagai berikut:
- Kantin harus menyediakan makanan yang aman, bersih dan tertutup.
- Setiap kantin terdiri atas dua orang petugas yang bertugas untuk melayani makanan/minuman yang dipesan oleh pembeli dan menerima pembayaran dari pembeli.
- Petugas kantin berpenampilan menarik, bersih, ramah dan memakai perlengkapan seperti topi, celemek dan sarung tangan.
- Petugas kantin harus menjaga kebersihan kantin.
- Adanya sarana wastafel di area kantin yang memadai untuk membiasakan peserta didik mencuci tangan dengan baik.
- Kantin menyediakan produk makanan yang memiliki label yang jelas
- Kantin menyediakan makanan dan minuman yang bergizi, serta menyediakan buah-buahan atau olahan minuman dari buah.
- Kantin tidak diperkenankan menjual makanan dan minuman berwarna mencolok
- Sekolah memiliki kebijakan untuk membatasi persediaan makanan cepat saji dan membatasi persediaan makanan ringan.
(@Nindy2023)
Untuk Melihat foto lainnya : Foto Kantin Sehat
Taman Hidrophonik dan Kebun Sayur

HIDROPONIK DAN KEBUN SAYUR SPENTU
Perkembangan kota dewasa ini telah menyebabkan terjadinya peralihan fungsi lahan terutama di daerah perkotaan. Diantara jenis lahan yang seringkali menjadi ‘korban’ adalah lahan-lahan produktif di perkotaan yang dialihfungsikan menjadi lahan non pertanian. Salah satu lahan potensial di perkotaan yang bisa dikembangkan dalam mendukung kegiatan Urban Farming adalah lahan sekolah. Kegiatan pertanian kota yang bisa dilaksanakan di sekolah dapat berupa penerapan teknologi khusus Urban Farming untuk lahan sempit maupun penanaman konvensional yang dilakukan di sekolah dengan lahan cukup luas. Kegiatan dilakukan dengan tujuan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada warga sekolah sebagai mitra dalam hal pemanfaatan lahan sekolah sebagai kawasan pertanaman produktif guna mendukung kegiatan urban farming dan kemandirian pangan. Teknologi yang akan diperkenalkan dapat diterapkan pada sekolah dengan lahan yang tersedia maupun yang terbatas.
Kegiatan partisipatif dengan melibatkan peserta didik dalam pengelolaan dan pemanfaatan lahan sekolah dengan penanaman dan budidaya dapat memberikan kesadaran sejak dini kepada peserta didik akan pentingnya menjaga kelestarian, dan keseimbangan lingkungan hidup.
Program sekolah berkebun merupakan program edukasi sekolah hijau. Memahami lingkungan alam tidak bisa dilakukan secara sempurna hanya dengan memahami teks didalam buku. Pemahaman terbaik mengenai lingkungan adalah dengan berada didalamnya, menjadi bagian dari alam, menjadi sosok yang bekerja, memperbaiki dan menjaga keseimbangan alam yang nyata.
SMPN 7 adalah salah satu sekolah yang terpilih menjadi sekolah Adiwiyata atau sekolah yang memiliki tujuan “Go Green School”. Keadaan yang demikian adalah merupakan faktor pendukung dalam rangka meningkatkan dan menumbuh kembangkan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, berwawasan lingkungan hijau, sehat, bersih dan indah. Salah satunya dengan mendukung kegiatan urban farming disekolah melalui program sekolah berkebun yaitu salah satunya dengan budidaya Hidroponik.
Dengan adanya program budidaya hidroponik ini diharapkan:
- Peserta didik mendapatkan pemahaman dan ilmu pengetahuan mengenai lingkungan hidup dan budaya hijau khususnya hidroponik
- Peserta didik menjadi agen perubahan lingkungan sehat
- Peserta didik diharapkan sadar pangan sehat bergizi
- Dapat menjadi proses pembelajaran dan menjadi media pembelajaran lapangan yang lengkap
- Dapat menumbuhkan sekolah dengan menjadi alternatif basis ketersediaan pangan sehat dan memberikan inovasi teknologi tepat guna baik untuk petanian maupun lingkungan hidup.
- Peserta didik dapat belajar berwirausaha dengan menjual hasil panen hidroponik dan membuat olahan produk pangan dari hasil budidaya hidroponik.
Hidroponik adalah sistem budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dan fokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman. Hiroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang berarti daya. Hidroponik juga dikenal dengan soilles culture atau budidaya tanaman tanpa tanah.
Kebutuhan Nutrisi hidroponik adalah sangat penting dan harus khusus. Karena nutrisi hidroponik berbeda dengan pupuk tanaman tanah. Jadi untuk bercocok tanam hidroponik, sebelumnya kita harus menyediakan nutrisi hidoponik terlebih dahulu.
Dalam bertanam Hidropnik ada berbagai macama teknik, dan teknik yang dilakuakn di SMPN7 Cirebon adalah NFT (Nutrient Film Technique). Adapun alat dan bahan yang diperlukan adalah:
Alat berupa :
- Nampan plastik kecil
- Ember
- Botol nutrisi AB
- Alat semprot nutrisi
- Netpot
- Set alat dengan teknik NFT
- Sikat paralon
Bahan berupa :
- Benih tanaman ( kangkung, selada bokor, pakcoy, bayam, seledri)
- Rockwool
- Tusuk gigi
- Kain flanel
- Nutrisi AB
- Air
Program budidaya Hidroponik di SMPN7 sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2019 dan kegiatan ini dilakukan oleh peserta didik sebagai tim Divisi Hidroponik. Adapun kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim Divisi Hidroponik SMPN7 antara lain yaitu:
1. Pembinaan dan pelatihan
Pembinaan dan pelatihan mengenai materi pengenalan budidaya Hidroponik di SMPN7 dengan mendatangkan ahli di bidang hidroponik, peserta didik diajarkan bagaimana menanam dengan hidroponik dari mulai pembenihan, perwatan dan membuat nutrisi. Selain itu peserta didik melakukan kunjungan ketempat budidaya hidroponik, bertujuan mendapatkan pengalaman langsung mengenai budidya hidroponik.
2. Pengelolaan kegiatan pembudidayaan Hidroponik
a. Penyemaian benih tanaman,
Benih ditanam dengan menggunakan media rockwool dan menaruh benih kedalam rockwool yang sudah dipotong kotak kecil dan dilubangi sesuai dengan jenis benihnya. Pembenihan biasanya dilakukan selama sekitar 2 minggu tergantung jenis benih tanaman sampai dengan terlihat akarnya. Perawatan benih ini yaitu dengan selalu menyiram rockwool jangan sampai kering. Di SMPN7 berbagai jenis tanaman sudah dicoba dalam budidaya hidroponik diantaranya kangkung, pakcoy, seledri, bayam, sawi, selada bokor, pagoda dan kemangi.
b. Pembuatan nutrisi
Sebelum benih dipindah ke paralon, terlebih dahulu kita membuat nutrisi mixAB, karena dalam budidaya hidroponik, nutrisi adalah hal penting yang perlu diperhatikan.
c. Penanaman ke media tanam Hidroponik
Setelah benih yang ditanam rockwool tumbuh daun dan akar, dan sudah siap dipindahkan kedalam netpot lalu menaruhnya di paralon tipe NFT.
d. Perawatan sebelum panen
Perawatan sebelum panen, dengan selalu memantau nutrisi yang ada didalam box NFT, cek dengan alat dan melihat PPM sesuai tidak dengan kebutuhan tanaman. Nilai PPM untuk setiap jenis tnaman berbeda beda. Jika ada daun yang kering atau layu diambil atau jika terkena hama, biasanya dilakukan penyemprotan insektisida alami, yaitu dengan bawang putih yang sudah dihaluskan dan diberi air.
e. Kegiatan panen dan pemanfaatan setelah panen
Sayur Hidroponik yang siap panen biasanya berumur sekitar 4-9 minggu tergantung jenis tanamanya. Kegiatan panen dilakukan oleh peserta didik tim divisi Hidroponik SMPN7 dan hasil dari panen tersebut dijual kepada warga sekolah. Peserta didik belajar untuk berwirausaha dari hasil menanam yang telah dilakukan. Selain itu kegiatan pemanfaatan setelah panen yang dilakukan adalah kegiatan cookingclass yang dilakukan oleh peserta didik tim divisi hidroponik dan didampingi oleh guru SMPN7 kota Cirebon. Tujuan Cookingclass ini mengajarkan kepada peserta didik agar suka makan sayur dan sayur merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi.
Ruang Seni Musik merujuk pada tempat atau ruang yang didesain khusus untuk kegiatan berkaitan dengan seni musik. Ruang ini dapat memiliki beberapa fungsi, tergantung pada konteks penggunaannya. Berikut adalah beberapa pengertian atau karakteristik dari Ruang Seni Musik:
Tempat Pertunjukan Musik: Ruang Seni Musik dapat berupa auditorium, teater, atau gedung konser yang dirancang untuk menyelenggarakan konser musik baik itu konser orkestra, konser musik kamar, atau pertunjukan musik lainnya.
Tempat Latihan dan Rekaman: Beberapa Ruang Seni Musik mungkin juga berfungsi sebagai studio rekaman atau ruang latihan untuk musisi. Ruang ini dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas yang mendukung proses latihan dan rekaman musik.
Kelas Musik atau Studio Pengajaran: Di lembaga pendidikan, Ruang Seni Musik dapat berupa kelas musik atau studio pengajaran di mana guru atau instruktur mengajar berbagai jenis musik dan memberikan pelajaran kepada siswa.
Tempat Pertemuan dan Workshop Musik: Ruang Seni Musik juga dapat digunakan sebagai tempat pertemuan musisi, workshop musik, atau seminar yang berkaitan dengan bidang musik.
Galeri atau Pameran Musik: Beberapa ruang seni mungkin difungsikan sebagai galeri atau pameran yang menampilkan berbagai aspek seni musik, seperti pameran alat musik, foto konser, atau karya seni visual yang terinspirasi oleh musik.
Ruang Seni Musik dapat menjadi pusat kegiatan budaya dan seni musik dalam suatu komunitas, memberikan tempat bagi musisi, penikmat musik, dan individu yang tertarik dalam dunia musik untuk berkumpul, berpartisipasi, atau menikmati karya-karya musik.
Masjid adalah tempat ibadah dalam agama Islam. Istilah “masjid” berasal dari bahasa Arab yang berarti “tempat sujud.” Masjid merupakan pusat kegiatan ibadah umat Muslim dan juga berfungsi sebagai pusat komunitas Islam. Beberapa karakteristik umum dari masjid meliputi:
Tempat Ibadah: Masjid adalah tempat di mana umat Islam berkumpul untuk melaksanakan berbagai ibadah, seperti shalat lima waktu, shalat Jumat, dan ibadah-ibadah lainnya.
Kiblat: Setiap masjid mengarahkan bangunannya ke arah Kiblat, yaitu Ka’bah di Makkah, Arab Saudi. Ini menjadi arah yang dihadapkan oleh jamaah saat melaksanakan shalat.
Mihrab dan Mimbar: Mihrab adalah semacam nisbah atau ruang khusus yang menandakan arah Kiblat di dalam masjid. Mimbar adalah mimbar tinggi tempat imam memberikan khutbah pada hari Jumat atau ceramah keagamaan lainnya.
Kegiatan Sosial dan Pendidikan: Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga sering menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan. Beberapa masjid menyelenggarakan kelas pengajaran agama, pelatihan, dan berbagai kegiatan masyarakat.
Kemudahan Wudu: Biasanya, masjid dilengkapi dengan fasilitas wudu (ablusi) tempat umat Islam dapat bersuci sebelum melaksanakan shalat.
Dome dan Menara (Minaret): Beberapa masjid memiliki kubah (dome) yang seringkali mencerminkan arsitektur Islam. Menara atau menara masjid (minaret) sering digunakan sebagai tempat pengumuman adzan.
Masjid memiliki peran penting dalam kehidupan umat Islam dan menjadi tempat berkumpulnya umat untuk beribadah, belajar, dan berkomunikasi dalam konteks keagamaan. Desain dan arsitektur masjid dapat bervariasi di seluruh dunia, mencerminkan berbagai tradisi budaya dan seni arsitektur Islam.
MARINE HALL
Ruang terbuka Marine Hall berhawa alami, dengan luas 318,75 m2, dengan fasilitas infocus, sound system, dengan kapasitas daya tampung ruangan untuk 350 orang.
Gambar : Marine Hall
AULA TERBUKA “Teras Literasi”
Aula Terbuka merupakan Teras Literasi, untuk kegiatan siswa dan karena lokasinya yang menyambung dengan masjid maka selain ruangan ini difungsikan untuk kegiatan belajar, ruangan ini juga kerap difungsikan sebagai ruang tambahan sarana ibadah.
Gambar : Aula Terbuka “Teras Literasi”