-
RANCANG BANGUN
Mengacu pada UU No 32 tahun 2008 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Sekolah perlu upaya untuk membangun kesadaran warga sekolah tentang kebersihan lingkungan salah satunya dengan Kampanye untuk warga sekolah.
Maskot seringkali digunakan sebagai alat pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan. Dengan maskot yang menarik dan lucu, pesan tentang kebersihan dapat disampaikan dengan cara yang lebih mudah dicerna dan menghibur. Maskot juga dapat menjadi simbol atau identitas dari program kebersihan tertentu. Dengan memiliki maskot, program kebersihan tersebut dapat lebih mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat. Melalui maskot, pesan tentang kebersihan dapat disampaikan dengan cara yang positif dan menginspirasi. Maskot yang ramah dan ceria dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan. Maskot kebersihan juga dapat digunakan untuk membangun komunitas yang peduli terhadap kebersihan. Dengan adanya maskot, warga sekolah dapat merasa lebih terkoneksi dan terlibat dalam upaya menjaga kebersihan di lingkungannya. Bagi peserta didik , maskot kebersihan dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mengenalkan konsep-konsep tentang lingkungan dan pentingnya menjaga kebersihan sejak dini. Dengan adanya maskot kebersihan, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi warga sekolah dalam program-program kebersihan yang di SMPN 7 Kota Cirebon. Maskot kebersihan dapat digunakan sebagai media promosi yang efektif untuk menarik perhatian warga sekolah dan menyampaikan pesan tentang kebersihan. Dengan adanya maskot kebersihan, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga sekolah dalam menjaga kebersihan, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk semua.
Setelah dilakukan identifikasi masalah, terdapat beberapa tantangan yang terjadi. Kesadaran warga sekolah khususnya peserta didik tentang lingkungan Masih sangat rendah peserta didik masih belum dapat menentukan jenis sampah dan minimnya pemahaman tentang bahaya sampah Permasalahan ini tentunya perlu pembiasaan dimulai dari rumah perlu komunikasi dengan orang tua untuk memberikan pembiasaan kebersihan mulai dari rumah tentunya ini menjadi tantangan tersendiri selain itu adalah bagaimana meminimalisir penggunaan sampah plastik di sekolah yang tidak lepas dari sumber sampah yaitu di kantin sekolah tentunya ini perlu koordinasi dan komunikasi yang baik dengan pihak kantin yang melibatkan kepala sekolah, penanggung jawab kantin, petugas kebersihan dan warga kantin perlu komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih.
Melalui hasil diskusi dan kolaborasi tersebut saya menarik kesimpulan terhadap permasalahan yang saya alami yaitu, membuat Maskot RANG3R BOY sebagai sarana kampanye dan publikasi dalam membangun kesadaran lingkungan warga sekolah SMPN 7 Koyta Cirebon Berdasarkan hal tersebut, langkah- langkah yang harus dilakukan adalah:
-
Langkah pertama saya berkolaborasi dengan Komunitas Cosplay untuk membuat sketsa maskot yang dibuat berikut nama yang akan digunakan dalam hal ini saya memberi kepercayaan sepenuhnya untuk peserta didik menuangkan ide, gagasan dan kreativitasnya
-
Pembuatan karakter ini harus memenuhi indikator yang diharapkan dan mudah diingat oleh peserta didik
-
Setelah karakter dibuat dan ada beberapa opsi saya dan peserta didik dari komunitas costplay memilih 3 terbaik yang mewakili dari apa yang diharapkan sebagai maskot yang mudah diingat.
-
Berkoordinasi dengan Tim Kesiswaan untuk merealisasikan maskot tersebut dengan memberikan 3 pilihan terbaik dari peserta didik karakter dan nama maskot yang akan dipilih dan terpilihlah karakter RANG3R BOY.
-
Setelah itu saya melibatkan , Tim Kesiswaan, Tim Adiwiyata dan kader dari divisi pengelolaan sampah untuk membuat jadwal kampanye RANG3R BOY keliling setiap kelas dan menentukan siapa yang akan memerankan karakter tersebut.
-
Setelah itu mengadakan launching maskot yang sekaligus deklarasi dari RANG3R BOY tentang Kebersihan lingkungan, pada saat launching bekerjasama denga TV Lokal untuk dipublikasikan selain itu juga saya bekerja sama denga tim esktrakurikuler desain grafis untuk membuat video kampanye dan cerita bergambar tokoh RANG3R BOY.
-
TUJUAN INOVASI
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membangun kesadaran peserta didik tentang kebersihan lingkungan sehingga mendapatkan pemahaman yang bermakna dan berkelanjutan dengan maskot RANG3R BOY di SMPN 7 Kota Cirebon sebagai duta kebersihan yang akan mengkampanyekan kebersihan secara terjadwal.
Melalui kegiatan ini diharapkan meningkatnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dimanapun peserta didik tinggal dengan kampanye yang diberikan secara terjadwal dengan cara yang menarik dapat memberikan pemahaman yang positif terhadap peserta didik

-
MANFAAT
Manfaat dari aksi dan langkah langkah yang dilakukan terlihat memiliki hasil peningkatan yang signifikan hal tersebut dapat dilihat dari:
Pemahaman Makna 3R diingat oleh siswa dan secara tidak disadari ini menempel dalam pemikiran siswa bahwa 3R memiliki peran penting dalam kebersihan lingkungan
Melalui maskot RANG3R BOY kesadaran tentang lingkungan meningkat terbukti dengan berkurangnya timbulan sampah di kelas namun ini juga tidak luput dari kerjasama divisi pengelolaan sampah dengan bank sampahnya dan kerjasama dari diivisi kantin yang saling bersinergi.
Menumbuhkan kesadaran untuk cinta akan sekolah dan menciptakan lingkungangan yang nyaman dan bersih sehingga pelaksanaan belajar mengajar dapat dilaksanakan lebih maksimal jika peserta didik merasa nyaman.
-
HASIL INOVASI
Dari permasalahan tersebut, saya mencoba untuk mencari referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang saya alami. Semakin berkembangnyafasilitas yang disediakan oleh kementerian pendidikan untuk menunjang kompetensi guru, membuat saya semakin tumbuh. Berbagai macam pelatihan mandiri yang disediakan oleh kementerian pendidikan saya ikuti melalui Platform Merdeka Mengajar. Ditambah berbagai macam program seperti sekolah penggerak, dan sebagainya membuat saya mudah mencari referensi dan rujukan terkait permasalahan tersebut. Diskusi dan konsultasi sering saya lakukan baik itu dengan Team Wakasek, Guru, dan Peserta Didik di sekolah maupun dengan rekan komunitas belajar yang saya ikuti. Hingga sampai kondisi saat ini dimana saya meminta untuk guru mapel membuat komunitas belajar di PMM. Komunitas yang saya buat berfokus kepada pengembangan kompetensi sebagai seorang guru yang dapat mendukung Program dan visi sekolah. Disana saya banyak bertukar pikiran dengan rekan komunitas terkait perkembangan Informasi yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Selain itu saya juga bertanggung jawab sebagai Penanggungjawab Adiwiyata SMPN 7 Kota Cirebon tentunya inilah yang melandasi program kegiatan yang saya buat tentunya pemikiran ini didasari dari masukan-masukan dari sesama panitia Adiwiyata sampai dengan kader Adiwiyata dan komunitas Cosplay SMPN 7 yang kebetulan terbentuk di SMPN 7 Kota Cirebon.